Ratusan Milenial Buleleng Antusias Ikuti Lomba Berbasis Tradisi dan Budaya
GOOGLE NEWS
BERITABULELENG.COM, BULELENG.
Ratusan pemuda-pemudi, teruna-teruni di Kabupaten Buleleng sangat antusias mengikuti lomba berbasis tradisi dan budaya Bali dari 4 kategori lomba yaitu Masatue Bali, Macecimpedan, Baligrafi dan membuat wayang yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui UPTD Gedong Kirtya Dinas kebudayaan Kabupaten Buleleng.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Nyoman Wisandika ditemui usai membuka lomba di Sasana Budaya pada Selasa (2/10).
Lebih lanjut dikatakan oleh Kadis Wisandika, lomba ini bertujuan untuk menguatkan, mendekatkan untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya di Kabupaten Buleleng pada khususnya dan Bali pada umumnya.
"Lomba ini bertemakan keberlangsungan dan kebermanfaatan warisan budaya bagi kaum milenial itulah sasarannya," jelasnya.
Disinggung dari peserta kaum milenial, Kadis Wisandika menegaskan di tengah gempuran kemajuan teknologi saat ini pihaknya bersama seluruh stake holder berkolaborasi untuk memperkuat tradisi, kebudayaan Bali kepada generasi penerus khususnya para teruna-teruni yang nantinya sebagai pewaris dan melestarikan budaya Bali.
”Mungkin dengan gaya kaum muda sekarang kita terus dekatkan, pupuk rasa cinta akan budaya dan tradisi kita yang adiluhung. Kalau bukan kita yang melestarikan siapa lagi?,” imbuhnya.
Dijelaskan tujuan lomba ini dari kategori lomba membuat wayang dengan tokoh Yudistira, mantan Sekretaris BKPSDM ini menerangkan tokoh Yudistira ini melambangkan kebijaksanaan. Hal ini yang menjadi landasan sikap harapan bagi kaum milenial di era sekarang zaman digital, zaman global untuk dapat berpikir, berkata dan berprilaku lebih bijaksana sesuai dengan tokoh pewayangan tersebut.
Sementara itu ditemui usai lomba mesatua Bali, I Gede Arya Waraspatika Nanda dari SDN 3 Tunjung Kecamatan Kubutambahan ini mengatakan motivasi dirinya ikut lomba agar dapat membanggakan orang tua dan sekolah dalam upaya melestarikan tradisi Bali khususnya mesatue Bali.”Sebelumnya saya pernah mengikuti lomba sebanyak 2 kali di desa saya, dan kali ini saya ikut dengan membawa cerita Jayaprana dan Layon Sari, walaupun nantinya belum beruntung yang penting saya bisa tampil maksimal,”ungkapnya.
Siswa yang duduk di kelas 6 ini sangat didukung oleh orang tua dan para gurunya. Dalam mempersiapkan lomba setiap hari, dirinya latihan baik di sekolah maupun pulang sekolah.
”Persiapannya sejak dulu, namun saat lomba kali ini mungkin karena banyak yang menonton agak grogi jadinya dan berusaha segera selesai lombanya,” pungkasnya.
Editor: Robby Patria
Reporter: Humas Buleleng