Pasarkan Vila Ilegal di Buleleng, Bali Dua WNA Jerman Dideportasi
GOOGLE NEWS
BERITABULELENG.COM, BULELENG.
Kantor Imigrasi Singaraja kembali mendeportasi WNA yang melakukan pelanggaran keimigrasian. Sepasang warga negara asing (WNA) asal Jerman berinisial MAK (Lk) dan BK (Pr) dideportasi lantaran melakukan pemasaran vila di daerah Buleleng melalui situs online.
Kepala Kantor Imigrasi Singaraja Hendra Setiawan mengungkapkan, bahwa kedua WNA tersebut sebelumnya telah diamankan oleh tim Inteldakim Kantor Imigrasi Singaraja dalam operasi pengawasan keimigrasian “Jagratara” yang berlangsung selama dua hari yakni pada tanggal 21-22 Agustus 2024.
Terhadap yang bersangkutan telah dilakukan pemanggilan dan menjalani pemeriksaan oleh petugas.
Berdasarkan keterangan yang diberikan dan hasil pemeriksaan diketahui keduanya datang ke Indonesia menggunakan izin tinggal kunjungan.
"Selama berada di Indonesia, dua WNA ini diduga melakukan pemasaran vila yang mana hal ini tidak sesuai dengan maksud dan tujuan pemberian izin tinggal kunjungannya," jelas Hendra Setiawan, Jumat 13 September 2024.
Atas perbuatan yang dilakukan, terhadap MAK dan BK kami kenakan Tindakan Administratif Keimigrasian berupa deportasi dan dimasukkan ke dalam daftar penangkalan.
Baca juga:
Pilkada Serentak 2024, Kapolres Buleleng Tekankan Netralitas Polri dan Jaga Profesionalisme
"Pendeportasian dilaksanakan melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan penerbangan Malaysia Airlines nomor penerbangan MH850 (Denpasar – Kuala Lumpur) menuju Colombo, Sri Lanka.
Tindakan Administratif Keimigrasian ini sesuai dengan ketentuan Pasal 75 ayat (1) jo. Pasal 122 huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian sebagai upaya penegakan hukum keimigrasian," ujar Hendra.
Pihaknya juga menekankan bahwa setiap WNA yang melakukan pelanggaran hukum keimigrasian akan ditindak tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga:
Diresmikan De Gadjah, Mangku Pastika Hadiri Peresmian Posko Pemenangan KIM Plus di Buleleng
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Pramella Yunidar Pasaribu menyatakan bahwa jajaran keimigrasian yang ada di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM senantiasa melakukan patroli pengawasan.
Walaupun demikian, diharapkan juga peran serta aktif masyarakat dalam menyampaikan laporan kepada petugas apabila menemukan WNA yang melanggar peraturan atau mengganggu ketertiban umum hingga menimbulkan keresahan.
Editor: Aka Kresia
Reporter: Rilis Pers