Putu Agus Suradnyana (PAS), calon Wakil Gubernur Bali mendampingi Made Muliawan Arya (De Gadjah) di Pilkada Bali 2024, menegaskan bahwa legalitas arak Bali akan terus dipertahankan dan tidak akan dihapus. 

Hal ini disampaikan sebagai respons atas narasi negatif yang beredar di media sosial yang menyatakan sebaliknya.

Dalam keterangannya, PAS menegaskan bahwa tidak pernah berbicara untuk menghapus legalitas arak Bali yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang tata kelola minuman fermentasi dan/atau destilasi khas Bali. 

Peraturan ini, yang diundangkan pada 29 Januari 2020, memberikan payung hukum bagi produksi arak Bali, tuak, dan brem sebagai usaha sah yang dapat diproduksi dan dipasarkan.

PAS, yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Buleleng dari 2012 hingga 2022, menekankan bahwa keberadaan arak Bali telah memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya para produsen arak tradisional. 

Menurutnya, legalitas arak Bali tidak hanya melindungi industri lokal, tetapi juga membantu memperkenalkan arak Bali kepada wisatawan.

“Di hotel saya, arak Bali dipackage dengan baik dan ditawarkan kepada wisatawan.

Jadi tidak masuk akal jika saya dibilang melarang arak Bali. Legalitas arak Bali sudah ada dan itu sah,” ungkap PAS, menepis isu-isu yang berkembang.

Dalam kampanyenya, PAS juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produksi arak Bali yang sehat dan aman bagi konsumen. 

Ia menyoroti pentingnya pengawasan terhadap produksi arak yang menggunakan bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan.

“Yang perlu kita awasi adalah produksi arak dari bahan-bahan kimia. Ini penting agar tidak ada lagi kasus keracunan, terutama bagi wisatawan, yang dapat merusak citra pariwisata Bali,” tambahnya.

PAS menyadari bahwa dalam proses kampanye Pilkada Bali 2024, banyak narasi negatif yang disebarkan untuk memojokkan dirinya dan De Gadjah. 

Meski demikian, PAS meminta masyarakat untuk memverifikasi informasi yang beredar sebelum mempercayai narasi-narasi tersebut.

“Saya tidak pernah melarang arak Bali. Justru arak ini sekarang memiliki nilai ekonomis yang lebih baik dibandingkan sebelumnya, yang membantu kesejahteraan masyarakat,” ujar PAS dengan tenang.

PAS juga menyatakan bahwa prinsipnya sederhana: mendukung hal yang baik dan memperbaiki yang kurang baik tanpa memunculkan konflik. 

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah merasa marah atau terganggu dengan serangan-serangan tersebut, dan akan terus fokus pada program-program kampanyenya yang berdampak positif bagi masyarakat Bali.