search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penggalangan Dana untuk Kakak Beradik Korban Kecelakaan di Sukasada Buleleng Tembus Rp 100 Juta
Senin, 28 April 2025, 22:34 WITA Follow
image

Penggalangan Dana untuk Kakak Beradik Korban Kecelakaan di Sukasada Buleleng Tembus Rp 100 Juta

IKUTI BERITABULELENG.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABULELENG.COM, BULELENG.

Tewasnya kakak beradik akibat ditabrak bus rombongan study tour di jalur Singaraja-Denpasar, Banjar Dinas Lumbanan, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng mengetuk hati sejumlah pihak. Pasalnya, korban berasal dari keluarga kurang mampu dan membutuhkan uluran tangan untuk proses kremasi.

Prihatin atas kondisi tersebut, sejumlah penggiat sosial melakukan penggalangan dana. Salah satunya Komunitas 10 Ribu Mimpi yang diinisiasi oleh Ary Ulangun, serta Nang Etonk Bali

Dikonfirmasi Senin (28/4), Ary Ulangun menyebut pihaknya membuka penggalangan dana sejak Minggu kemarin, atas permintaan keluarga korban. Saat ini donasi yang terkumpul mencapai Rp 100 juta.

Donasi ini kata Ary Ulangun, diperkirakan akan terus bertambah mengingat penggalangan dana akan ditutup pada Rabu (30/4) mendatang. Kedua korban rencananya akan dikremasi di Setra Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng pada Rabu (30/4).

"Keluarga korban minta agar dibantu open donasi, untuk biaya kremasi di Setra Baktiseraga. Donasi tahap pertama sudah kami serahkan Rp 100 juta. Dan akan kami serahkan lagi di tanggal 30," terang Ary Ulangun.

Jika donasi yang terkumpul melebihi dari biaya kremasi, Ary menyebut dana tersebut tetap diserahkan sepenuhnya kepada keluarga korban.

"Kami tidak pernah memotong donasi yang masuk. Kalau masih ada dana yang tersisa, dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya, karena mereka memang tergolong kurang mampu," jelas Ary Ulangun.

Terpisah, Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Bachtiar Arifin mengatakan, saat ini proses penyelidikan atas kasus kecelakaan tersebut masih dilakukan. Sopir bus, Gampang (46) warga asal Surabaya saat ini masih diamankan di kantor Sat Lantas Polres Buleleng.

"Belum ada penetapan tersangka. Masih dalam proses penyelidikan. Sopir dan busnya kami amankan di Sat Lantas Polres Buleleng," singkat AKP Bachtiar.

Diberitakan sebelumnya, seorang bocah bernama Komang Karna Angga Wijaya (8) tewas akibat terlindas bus di jalur Singaraja-Denpasar. Tepatnya di Banjar Dinas Lumbanan, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng pada Sabtu (26/4) sore.

Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika menjelaskan, saat kejadian bocah asal Lingkungan/Kecamatan Sukasada, Buleleng itu dibonceng oleh kakaknya, Gede Krisna Ari Putra (20). Mereka menunggangi motor Honda Beat DK 5234 UBO, melaju dari arah Utara (Singaraja) menuju ke Selatan (Denpasar).

"Saat itu mereka berjalan beriringan dengan sebuah mobil yang tidak diketahui identitasnya. Posisinya, motor Honda Beat berada di belakang dari mobil tersebut," kata AKP Diatmika.

Setibanya di TKP, Krisna berencana menyalip mobil yang ada di depannya dengan mengambil haluan ke kanan. Namun dari arah berlawanan, datang sebuah bus yang mengangkut rombongan study tour siswa SMA Negeri 1 Taman Sidoarjo. Bus tersebut dikemudikan oleh Gampang (46) warga asal Surabaya.

Melihat ada bus di depannya, Krisna kaget dan melakukan pengereman mendadak.

Hal itu lantas membuat bocah yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) itu terjatuh ke kanan, lalu terlindas bus hingga tewas di lokasi kejadian.

Sementara Krisna sempat dilarikan ke RSUD Buleleng karena mengalami sesak. Sayangnya, ia dinyatakan meninggal dunia pada pukul 20.00 Wita.

Editor: Wids

Reporter: Kontributor Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabuleleng.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Buleleng.
Ikuti kami