Sejarah Panjang Air Terjun Gitgit, Destinasi Wajib di Buleleng
GOOGLE NEWS
BERITABULELENG.COM, BULELENG.
Air Terjun Gitgit adalah salah satu destinasi wisata yang cukup populer dan berada di Buleleng. Dibalik keindahan dan pesonanya air terjun ini mengimpan sejarah panjang sebelum menjadi tempat wisata.
Air terjun ini dulunya adalah pemandian orang Belanda.Kisah ini dituturkan salah seorang warga yang tinggal di Air Terjun Gitgit bernama Luh Adriani. detikcom dalam Ekspedisi 3.000 Kilometer bersama Wuling sempat berbincang dengannya perihal sejarah air terjun tersebut.
"Ini sudah lama (sejak zaman kolonial), dulu dipakai orang Belanda untuk mandi," kata dia.
menurut cerita yang ia dengar secara turun-temurun, Air Terjun Gitgit menjadi pemandian favorit orang Belanda yang kebetulan bermarkas tak jauh dari sana.
Kemudian pada tahun 1939, Air Terjun Gitgit mulai dikembangkan menjadi tempat wisata. Pelopornya adalah Kepala Liefring Van Der Tuuk atau Gedong Kirtya yang bernama Hooykaas.
Perkembangan Air Terjun Gitgit tak sampai di situ. Luh bercerita, pada tahun 1989 dibangun hotel, restoran, hingga kolam renang di kawasan Air Terjun Gitgit. Saat itu, air terjun ini begitu ramai.
"Waktu saya kecil, ramai sekali air terjunnya. Tamu-tamu itu datang sendiri ke sana tapi nggak tahu jalan. Jadi saya sering mengantar lalu dikasih uang," kenangnya.
Begitulah, sampai saat ini Air Terjun Gitgit menjadi salah satu destinasi andalan Kabupaten Buleleng. Air terjun ini menyuguhkan kesejukan yang berasal dari air nan jernih serta hutan di sekelilingnya yang asri.
Untuk mencapai lokasinya, wisatawan memang harus trekking melewati sejumlah anak tangga, tanjakan, dan turunan. Medannya tak sulit karena sudah disediakan jalan setapak.
Setelah kurang lebih 20 menit berjalan, rasa lelah akan langsung terbayar dengan pemandangan Air Terjun Gitgit yang elok. wisatawan bisa bermain air di sini karena kolamnya yang tak terlalu dalam.
Editor: Robby Patria
Reporter: Kontributor Buleleng