search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
100 Ton Sampah Masuk ke TPA Bengkala Setiap Hari
Rabu, 28 Juli 2021, 15:10 WITA Follow
image

beritabali/ist/Sampah di TPA Bengkala Buleleng.

IKUTI BERITABULELENG.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABULELENG.COM, BULELENG.

Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Buleleng mencatat sedikitnya 100 ton sampah yang masuk ke TPA Bengkala. 

Bahkan jumlah sampah tersebut masih sama seperti hari biasanya meskipun saat ini masyarakat tengah menjalani PPKM. Kendati sudah memiliki TPS3R di beberapa desa, tidak serta merta membuat pasokan sampah yang dikirim ke TPA Bengkala berkurang. Akibatnya TPA Bengkala mengalami overload bahkan diprediksi tidak bisa lagi menampung sampah dalam beberapa bulan kedepan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Buleleng Gede Melanderat Selasa 27 Juli 2021 mengatakan sampah dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Menurut penelitian rata-rata warga menghasilkan 0.5 kilogram sampah perhari. 

“TPA Bengkala memang overload. Sehingga metode kita balik lagi seperti semula yaitu sanitary landfill. Kami lakukan dengan bantuan tanah dari pembangunan bendungan tamblang,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan Melanderat, TPS3R yang dibangun untuk seiring dengan kebijakan mengelola sampah berbasis sumber hanya meringankan beban TPA Bengkala dalam pengelolaan jenis sampah. 

“TPA adalah tempat pengelolaan sampah, oleh karena itu kami disana ada pemilahan sampah lagi yang organik, non organik, sedangkan yang B3 kita bedakan pengolahannya,” terangnya.

Hingga saat ini tumpukan sampah di TPA Bengkala mencapai ketinggian sekitar 15 meter. Pihaknya berharap masyarakat dapat ikut berpartisipasi untuk memilah sampah berbasis sumber sehingga dapat meringankan proses pemilahan sampah di TPA Bengkala. 

“Kalau dengan model sanitary landfill, tanah dan air menjadi faktor yang penting untuk penguraian sampah. Tapi itu minimal 3 bulan baru sampah bisa decomposing itu yang organik,” imbuhnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: Kontributor Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabuleleng.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Buleleng.
Ikuti kami