search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pagelaran Seni 'Paripurna Jayeng Wikrama' Semarakkan HUT ke-421 Kota Singaraja
Selasa, 8 April 2025, 15:25 WITA Follow
image

Pagelaran Seni 'Paripurna Jayeng Wikrama' Semarakkan HUT ke-421 Kota Singaraja

IKUTI BERITABULELENG.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABULELENG.COM, BULELENG.

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-421 Kota Singaraja semakin semarak dengan rangkaian kegiatan seni bertajuk “Paripurna Jayeng Wikrama” yang digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno. 

Acara ini menjadi ajang perpaduan apik antara seni tradisional Buleleng dan hiburan modern yang mampu menarik perhatian masyarakat luas.

Pada malam kedua pagelaran, Minggu (6/4), Gong Kebyar Anak Mebarung menjadi sorotan utama. 

Dua kelompok seni ternama yakni Sanggar Seni Santhi Budaya dan Yayasan Seni Wahyu Semara Shanti tampil memukau dengan suguhan komposisi tabuh dan tarian tradisional Bali yang dibawakan oleh seniman cilik berbakat.

Yayasan Seni Wahyu Semara Shanti membawakan dua materi unggulan: Tabuh Kreasi Samirata dan Tari Nelayan

Ketua yayasan, Kadek Angga Wahyu Pradana, menjelaskan bahwa Tari Nelayan dipilih karena menggambarkan kearifan lokal dan merupakan bagian dari upaya pelestarian seni khas Buleleng.

"Kami ingin mendorong generasi muda untuk tidak melupakan kesenian-kesenian warisan leluhur," ujar Angga.

Ia juga mengapresiasi langkah Pemkab Buleleng yang memberikan ruang kepada para seniman untuk tampil dalam berbagai event, sebagai bentuk dukungan terhadap regenerasi seniman muda dan penguatan identitas budaya daerah.

Sementara itu, Sanggar Seni Santhi Budaya juga menghadirkan Tabuh Kreasi dan Tari Suweta Bangkaja

Ketua sanggar, Gusti Eka Prasetya, menyebut bahwa Tari Suweta Bangkaja dipilih karena sarat dengan nilai-nilai seni dan tradisi yang relevan dengan semangat pelestarian budaya lokal.

“Buleleng adalah tempat lahirnya Gong Kebyar. Sudah sepantasnya wilayah ini terus menjadi pusat pengembangan dan pelestarian seni tradisi,” ungkap Eka.

Tidak hanya pertunjukan Gong Kebyar Anak, malam itu juga dimeriahkan dengan Tari Joged Bumbung oleh Komunitas Seni Suna Cekuh dan Sanggar Seni Karya Remaja. 

Sebagai penutup, tampil Jun Bintang dan DJ Mahesayang menciptakan suasana spektakuler melalui kolaborasi antara seni tradisional dan hiburan kekinian.

Pagelaran seni “Paripurna Jayeng Wikrama” menjadi bukti bahwa budaya tradisional Buleleng masih sangat hidup dan relevan di tengah arus modernisasi.

Momentum HUT ke-421 Kota Singaraja ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya dukungan semua pihak dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya Bali untuk generasi mendatang.

Editor: Wids

Reporter: Kontributor Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabuleleng.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Buleleng.
Ikuti kami