Jenazah PMI asal Gitgit Tiba di Buleleng Disambut Tangis Haru Keluarga
GOOGLE NEWS
BERITABULELENG.COM, SUKASADA.
Jenazah Ni Ketut Nurhayati (39) pekerja migran Indonesia (PMI) yang diduga tewas menjadi korban pembunuhan di Malaysia Rabu (08/01/2025) tiba di kediaman di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng yang disambut pihak keluarga dengan tangis haru.
Jenazah tiba di terminal kargo Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dari Malaysia pukul 14.30 WITA dan lanjut dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans. Terlihat suami mendiang, Komang Suinten (38) turut menjemput bersama Kelian Banjar Dinas Gitgit, Made Widianingsih.
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Bali, Anak Agung Gde Indra Hardiawan turut mengantar penyerahan jenazah Nurhayati ke rumah duka dan menyebutkan akan berkoordinasi dengan perwakilan di Malaysia terkait meninggalnya pekerja migran Indonesia ini.
“Perkembangannya kami koordinasikan dengan perwakilan di Kuala Lumpur, Malaysia. Kemudian ada keterangan dari suaminya, almarhum bekerja melalui sebuah perusahaan di Jawa Timur. Kami masih tracking dan data,” ujar Indra Hardiawan.
Suami mendiang, Komang Suinten mengatakan, baru mengetahui kabar istrinya tewas diduga terbunuh setelah lama kehilangan kontak, dimana saat bekerja di Malaysia sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) pada awal tahun 2024 lalu mendapat kabar Nurhayati kabur dari tempatnya bekerja.
"Awal tahun 2024 lalu komunikasi kami terputus. Saya kurang mengerti apa sebabnya karena kami berjauhan. Katanya dia sudah pergi dari majikan sebelumnya,” ujarnya.
Suinten mengaku bertemu dengan mendiang istrinya di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan menikah pada tahun 2013 silam. Nurhayati memiliki lima anak dari suami pertama, dan tiga anak dari pernikahannya dengan Suinten. Pada 3 Juli 2023 lalu, Nurhayati memutuskan merantau ke Malaysia melalui sebuah agen penyalur tenaga kerja di Tulungagung, Jawa Timur.
"Kami sudah mengikhlaskan kepergian istri saya dan selanjutnya menyelesaikan kewajiban terakhir sebagai suami untuk mengupacarai sesuai kepercayaan kami di desa,” ujarnya.
Sementara itu Kelian Banjar Dinas Gitgit, Made Widianingsih, berharap pihak keluarga Nurhayati agar pemerintah mengusut kematian korban kendati pihak keluarga tidak mengajukan tuntutan.
"Paling tidak pemerintah berinisiatif mengawal kasus ini di Malaysia sehingga pelaku bisa dihukum maksimal. Apalagi kejadian ini membuat keluarga berduka," ucapnya.
Sebelumnya, Pekerja Migran Indonesia (PMI) wanita asal Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, ditemukan tewas dengan berlumuran darah di sebuah kamar hotel di kawasan Puchong, Malaysia. Diduga, wanita bernama Ni Ketut Nurhayati (39) menjadi korban pembunuhan oleh teman dekatnya.
Kepolisian Diraja Malaysia juga telah mengamankan seorang laki-laki berusia 23 tahun yang diduga sebagai pelaku dan memiliki hubungan khusus dengan korban, bahkan foto antara korban dan pelaku beredar di media sosial (medsos) dengan cepat.
Editor: Robby Patria
Reporter: Kontributor Buleleng