search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Undiksha Terjunkan Tim Bantu Siswa SMP di Buleleng Atasi Buta Aksara
Minggu, 20 April 2025, 17:20 WITA Follow
image

Undiksha Terjunkan Tim Bantu Siswa SMP di Buleleng Atasi Buta Aksara

IKUTI BERITABULELENG.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABULELENG.COM, BULELENG.

Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja menyatakan komitmennya untuk ikut menyelesaikan permasalahan literasi dasar di Kabupaten Buleleng.

Sebanyak 363 siswa tingkat SMP di wilayah ini tercatat belum mampu membaca dan menulis.

Sebagai langkah nyata, FIP Undiksha membentuk tim pendamping intervensi klinis Calistung yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.

Dekan FIP Undiksha, Prof Dr I Wayan Widiana, menjelaskan bahwa pihaknya merasa bertanggung jawab sebagai institusi pendidikan dalam membantu mengatasi persoalan literasi tersebut.

"Sebagai lembaga pendidikan kami turut bertanggung jawab dalam mengatasi masalah ratusan siswa SMP di Buleleng yang belum mampu membaca dan menulis.

Untuk itu atas seizin Rektor Undiksha, kami membentuk tim yang terdiri dari dosen yang bertugas sebagai pendamping ahli, serta mahasiswa sebagai pendamping lapangan," ungkapnya.

Tim ini akan diterjunkan langsung ke sekolah-sekolah dengan pola satu mahasiswa mendampingi satu hingga tiga siswa.

Sebelum terjun ke lapangan, FIP Undiksha akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng untuk menentukan kebutuhan jumlah tim di masing-masing sekolah.

"Sementara akan ada satu dosen dan lima hingga tujuh mahasiswa yang akan diterjunkan di masing-masing sekolah. Jika memerlukan lebih banyak lagi, kami akan coba siapkan," jelas Prof Widiana.

Program pendampingan ini akan berlangsung selama enam bulan, dengan fokus pada percepatan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (Calistung) siswa.

Tidak hanya itu, tim juga telah menyiapkan pendekatan khusus untuk menangani siswa dengan disleksia.

"Ada cara khusus menangani disleksia dan itu sudah termasuk dalam pendampingan yang akan dilakukan tim kami. Sangat besar harapan kami untuk ikut berkontribusi memecahkan masalah ini," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Disdikpora Buleleng mencatat sebanyak 363 siswa SMP belum mampu membaca dan menulis. Dari data yang diperoleh, terdapat lima faktor utama penyebab kondisi ini:

  1. Kurangnya motivasi belajar siswa (52%)

  2. Minimnya dukungan keluarga (18%)

  3. Disleksia atau gangguan belajar (16%)

  4. Disabilitas (9%)

  5. Putus sekolah atau pembelajaran tidak tuntas (5%)

Langkah kolaboratif antara Undiksha dan Disdikpora Buleleng ini diharapkan mampu mempercepat peningkatan kualitas pendidikan dasar di wilayah Buleleng, terutama dalam penguasaan kemampuan literasi dasar.

Editor: Wids

Reporter: Kontributor Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabuleleng.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Buleleng.
Ikuti kami