search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sekretaris Satgas Covid-19 Buleleng Pantau Sejumlah Pos
Jumat, 9 Juli 2021, 19:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/Salah satu Pos Pemeriksaan di Buleleng.

IKUTI BERITABULELENG.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABULELENG.COM, BULELENG.

Penurunan mobilitas warga di Kabupaten Buleleng belum mencapai target 30%. Hal ini dilihat dari hasil rapat evaluasi pusat menunjukkan masih banyak aktivitas warga masyarakat di tengah pemberlakuan PPKM Darurat Covid-19 khususnya di Kabupaten Buleleng. 

Untuk itu dalam upaya menurunkan aktivitas warga dilakukan pemeriksaan di beberapa titik. Demikian disampaikan Sekda Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd  saat meninjau pemeriksaan terhadap warga, Jumat, (9/7). 

Lebih jauh ujar Suyasa, penurunan aktivitas warga di Kabupaten Buleleng terpantau masih 10% untuk itu Satgas Covid-19 Buleleng akan melakukan beberapa skema dalam upaya menurunkan mobilitas warganya. 

Salah satunya adalah melakukan pemeriksaan kepada pegawai perkantoran yang nota bene sudah dilakukan penyesuaian system kerja yakni work from home (WFH) dan work from office (WFO). 

Terkait sistem kerja, jelas Suyasa sudah diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 15 Tahun 2021, Surat Edaran Gubernur Bali No. 9 tahun 2021  serta SE Bupati Buleleng No. 1638 Tahun 2021 bahwasanya sektor kritikal pegawainya 100 % WFO, kemudian sektor essensial 25% WFO dan non kritikal dan non essensial 100%  WFH.

“Jika pegawai yang WFH ditemukan di luar, maka akan diperiksa untuk dapat menunjukkan surat tugas, jika tidak akan disuruh pulang. Hal ini bertujuan untuk mengurangi mobilitas pegawai diperkantoran sesuai sektor-sektor yang sudah ditetapkan. Warga pun demikian akan dicek surat vaksinnya dan juga tujuannya harus jelas. Upaya-upaya ini akan terus kita lakukan untuk mengurangi mobilitas warga,” jelasnya.

Selain pemeriksaan untuk pembatasan aktivitas, upaya mengurangi kerumunan jelas Sekda Suyasa dengan mematikan lampu penerangan jalan mulai pukul 20.00 WITA sebesar 50% namun tetap mempertimbangkan aspek-aspek keamanan. Kemudian penonaktifan akses wifi gratis milik pemerintah mulai pukul 20.00 WITA.

“Sekali lagi, upaya ini semua untuk menurunkan potensi kerumunan warga, mohon jika tidak ada keperluan yang sangat penting  lebih baik tinggal di rumah saja, sehingga penularan dan penyebaran Covid-19 bisa ditekan,” ajaknya.

Editor: Robby Patria

Reporter: Kontributor Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabuleleng.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Buleleng.
Ikuti kami