search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus Nyepi di Sumberklampok Masih Bergulir, Giliran Ketua KMHDI Bali Diperiksa Polisi
Sabtu, 10 Juni 2023, 19:21 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kasus Nyepi di Sumberklampok Masih Bergulir, Giliran Ketua KMHDI Bali Diperiksa Polisi.

IKUTI BERITABULELENG.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABULELENG.COM, BULELENG.

Kasus dugaan penodaan agama saat Nyepi di Desa Sumberklampok masih bergulir dengan pemeriksaan Ketua Pimpinan Daerah KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia) Provinsi Bali, Putu Esa Purwita, Sabtu 10 Juni 2023.

Ketua PD KMHDI Bali Esa Purwita diperiksa di Mapolres Buleleng didampingi Tim Hukum PHDI Bali, diantaranya Putu Wirata Dwikora SH., Mk. Pasek Wayan Sukayasa ST. SH. M.I.Kom., Ketut Artana SH. MH., Agung Kesumajaya SH. MH dan Nyoman Sunarta, SH. 

Usai menjalani pemeriksaan, Tim Hukum PHDI Bali, Wayan Sukayasa, Agung Kesumajaya  dan Ketut Artana menjelaskan, bahwa penyidik sudah memeriksa beberapa Saksi dan Ahli, diantaranya Nyoman Kenak, SH, I Made Suastika Ekasana, SH, M.Ag., dan beberapa Saksi, termasuk pelapor dan, memeriksa Putu Esa Purwita. 

"Dari keterangan beberapa saksi, termasuk Ketua PD KMHDI Bali, perbuatan pelaku pada hari suci Nyepi 22 Maret 2023, sudah masuk pada pelanggaran dan penodaan agama sebagaimana diatur dalam KUHP. Apalagi sudah ada rekomendasi PHDI Bali tanggal 5 Juni 2023, yang berdasarkan arahan Dharma Upapati PHDI Bali, bahwa peristiwa pembukaan paksa portal TNBB pada hari suci Nyepi 22 Maret 2023 tersebut merupakan penodaan terhadap hari suci Nyepi, yang merupakan hari suci agama Hindu,” ungkap Wayan Sukayasa.

Kuat dugaan adanya penodaan pelaksanaan hari suci itu juga didasari dengan adanya seruan bersama antar uat beragama. 

“Apalagi, sudah ada Seruan Bersama Majelis-majelis Agama dan Lembaga Sosial Keagamaan tentang Hari Suci Nyepi, yang selain ditandatangani oleh Ketua-ketua Majelis semua agama yang diakui di Indonesia, juga ada tandatangan pejabat seperti Gubernur Bali I Wayan Koster, Kapolda Bali, Danrem 169/Wirasatya," imbuh Wayan Sukayasa dan Ketut Artana. 

Dengan adanya tandatangan Ketua-ketua Majelis Agama dan pejabat penting seperti Gubernur Bali, Seruan Bersama tanggal 13 Maret 2023 tersebut mengikat semua orang yang berada di Bali pada hari suci Nyepi 22 Maret 2023. Dan setiap pelanggaran yang terjadi dan dilaporkan ke penegak hukum, wajib untuk diproses sesuai mekanisme yang berlaku.

"Para Saksi dan tokoh Hindu yang ada di Bali sangat mendukung proses hukum yang dilakukan Kepolisian, agar pelecehan dan penodaan agama Hindu tidak berulang-ulang terjadi, tanpa adanya penegakan hukum. Apalagi, setelah peristiwa 22 Maret 2023 tersebut, baru-baru ini terjadi lagi penodaan agama Hindu, berupa orang yang naik di Padmasana di sebuah Pura di Kalimantan Tengah, dan juga sudah dilaporkan ke kepolisian," imbuh Agung Kesumajaya.

Sementara Ketua PHDI Provinsi Bali, Nyoman Kenak, SH., juga menyerahkan Rekomendasi Paruman PHDI Provinsi Bali, tertanggal 5 Juni 2023, yang menegaskan bahwa peristiwa 22 Maret 2023 tersebut sudah masuk penistaan hari suci Nyepi, berdasarkan arahan Dharma Upapati PHDI Bali dan masukan dari Paruman Walaka dan Pengurus Harian PHDI Provinsi Bali. 

Untuk diketahui, Kasus nyepi Sumberklampok berupa peristiwa penerobosan dan pembukaan paksa portal di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) Desa Sumberkelampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, yang bertepatan dengan hari suci Nyepi Isaka 1945, pada tanggal 22 Maret 2023 lalu. 

Video pembukaan paksa portal TNBB di Sumberkelampok tersebut viral di media sosial, sampai akhirnya Polres Buleleng memeriksa sejumlah terduga pelaku, yang belakangan diketahui kena wajib lapor di Polres Buleleng.

Editor: Robby Patria

Reporter: Made Suartha



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabuleleng.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Buleleng.
Ikuti kami