search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bendungan Tamblang di Buleleng Ditarget Rampung 2022
Senin, 19 Juli 2021, 15:25 WITA Follow
image

bbn/dok Kemen PUPR/Bendungan Tamblang di Buleleng.

IKUTI BERITABULELENG.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABULELENG.COM, BULELENG.

Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng ditarget selesai pembangunannya pada akhir 2022 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Sumber Daya Air.

Pembangunan bendungan tersebut bertujuan untuk memenuhi misi ketahanan pangan dan ketersediaan air nasional, khususnya Pulau Bali sebagai destinasi pariwisata internasional di Indonesia. Bendungan Tamblang merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan untuk menambah tampungan air sehingga kontinuitas suplai air baku dan irigasi ke sawah terjaga.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3 per tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3 per tahun, dimana yang sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar m3 per tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.

"Namun potensi sebesar itu keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air. Dengan begitu pada saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk penampungan air," ujar Menteri Basuki, Senin (19/7/2021) dikutip dari Liputan6.com.

Bendungan Tamblang diproyeksi memiliki kapasitas tampungan sebesar 7,6 juta m3 untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di Daerah Irigasi (DI) Bungkulan dan DI Bulian seluas 588 Hektar (Ha). Di samping itu, juga bermanfaat sebagai penyediaan air baku dengan debit 510 liter per detik, menambah cadangan listrik (PLTM) sebesar 0,54 MW, pengendalian banjir, kawasan konservasi, dan potensi pariwisata baru di Bali utara.

Pembangunan bendungan dikerjakan oleh kontraktor PT PP-Adijaya lewat skema kerja sama operasi (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp816 miliar. Saat ini progres konstruksinya mencapai 51.72 persen dan ditargetkan selesai pada 2022. Adapun Bendungan Tamblang memiliki luas lahan 73 ha dengan sumber air berasal dari Tukad Daya. Bendungan ini merupakan bendungan dengan tipe Rock Fill Dam dengan Inti Tegak puncak 260 meter dan lebar puncak 12 meter, dilengkapi terowongan pengelak tipe tunnel tapal kuda dengan diameter 4,50 meter.

Sebelumnya, Bali telah memiliki Bendungan Titab Kabupaten Buleleng (2011-2015) dengan kapasitas tampung 12,80 juta m3, Bendungan Benel Kabupaten Jembrana yang selesai 2010 kapasitas 1,9 juta m3, Bendungan Telaga Tunjung Kabupaten Tabanan selesai 2007 dengan kapasitas 1,26 juta m3, Bendungan Grokgak Kabupaten Buleleng selesai 1997 dengan kapasitas 3,1 juta m3, dan Bendungan Palasari Kabupaten Jembrana selesai 1989 dengan kapasitas 8 juta m3.

Editor: Robby Patria

Reporter: Kontributor Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabuleleng.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Buleleng.
Ikuti kami